Wednesday, June 20, 2012

Mitos Asal Usul Seorang Blogger Episode: Salah Arah

Bila Anda baru bergabung dengan blog ini dan ingin membaca Mitos Asal Usul Seorang Blogger Bab I maka silahkan membacanya dengan khidmat guna memperoleh inti sari yang terkandung didalamnya. Oke tanpa menunggu mata menjadi lebih mengantuk saya lanjutkan saja kisahnya berikut ini.

Kini blog si Badrul sudah mempunyai traffic pengunjung ratusan dan katanya masih jauh dari harapannya, inilah salah satu kelemahan manusia yang memiliki sifat tamak bin serakah.
Bunga tujuh rupa bersanding mantera telah dia bubuhkan kedalam blognya guna menarik perhatian para blogger pengembara, semua itu dilakukannya semata-mata ingin berbagi pengalaman keluh kesah pribadinya yang sekarang sudah menjadi keluh kesah bagi para blogger yang sudah putus asa.

Pesan-pesan moral yang disampaikannya seperti layaknya sebuah film kolosal yang disutradarai seorang pemain teatrikal yang mengajarkan ilmu seni dan budaya.Tidak sedikit para blogger yang masih mentah atau ijo royo-royo menggantungkan diri kepada Badrul guna memperoleh wasiat untuk dijadikan pedoman bila kelak dia sudah tiada. Berbagai cara Badrul lakukan guna mendongkrak popularitas blognya walaupun itu dengan mengobral kebusukan blogger lain dan hatinya sendiri. Maka tidak heran bila semua yang bertandang ke blognya menyanyikan lagu "setuju" mengharap mendapatkan cipratan popularitas si Badrul ini.
Kalau penulis boleh berandai cara ini mengingatkan saya pada pelajaran SMP tentang simbiosis mutualisme dan saya ambil salah satu contoh seperti hidup seekor kerbau dengan burung jalak, sementara si kerbau merumput, burung jalak bertengger dibadan si kerbau guna memakan kutu yang ada dibadannya.

Waktupun berlalu dengan derasnya menggulung semua konsentrasi yang ada dihadapannya, dan tidak disangka satu komentar masuk menusuk hidung pada salah satu postingannya. Dengan kehati-hatiannya Badrul mencoba membalas komentar tersebut, yah dasar manusia yang masih memiliki sifat ceroboh ia pun menjawab komentarnya tersebut walaupun dihadapannya telah terhidang tiga porsi makanan kesukaanya ayam goreng Kentucky yang masih hangat, maklum seharian menahan lapar dan dahaga. Dan tanpa berpikir lama Badrul pun mempublikasikannya, dan setelah itu apa yang terjadi saudara-saudara sebangsa dan setanah air, Badrul lupa menyisipkan tanda koma pada akhir jawabannya yang tepat diikuti nama pengunjung tersebut. Ah..sial nasi sudah menjadi bubur Badrul pun mendapat klarifikasi yang seolah-olah pengunjung tersebut sedang berhadapan dengan setan hantu blau kolor ijo dedemit gondoruwo beeuh..semua mental akibat tulisan istigfar pengunjung tersebut.

Dengan perasaan bersalah, sejenak si Badrul menghentikan kegiatan makan ayam goreng dan perlahan mencoba memberikan isyarat baik dengan menuliskan komentar di blog pengunjung tadi, namun sepertinya kayu sudah menjadi arang, niat baik pun tidak direspon.

Walaupun dengan kecerdasan dibawah standar SNI, Badrul menangkap sebuah isyarat bahwa Bendera perang sudah duluan dia kibarkan setengah tiang guna menjajah semua musuh yang tidak sepaham dengan pesan moral tips dan trik yang ditulisnya, namun sebenarnya tanpa dia sadari justru dia sedang melawan dirinya sendiri karena tidak mampu menghadapi keaneka ragaman sifat dan ideologi para teman seprofesinya. Disini penulis bingung kenapa dia melakukan semua itu.

Dan kini si Badrul pergi menembus awan dingin yang tebal di kegelapan malam sehingga kisah ini saya berhentikan dipersimpangan keraguan yang mendalam guna disambung kemudian hari.

Bersambung....

Mohon maaf bila ada kesamaan nama pemain, cerita , lokasi dan tempat karena ini hanyalah sebuah postingan belaka.

Salam


Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment

Christ Angel © 2008 Template by:
SkinCorner